Tuesday, December 29, 2015

Ketika penerbangan dimajukan lebih awal

29 Desember 2015
Hari itu tgl 29 Desember 2015, saya booking tiket citilink melalui situs online traveloka. com.  Rencana awalnya,  hanya saya yang akan berangkat ke makassar,  karena ayah saya kena stroke dan masuk rumah sakit hari sebelumnya.
Kemudian karena saya melihat tiketnya tidak terlalu mahal,  saya info ke istri,  dan tertarik untuk sekalian ikut pulkam bersama anak anak.
Jadilah kami booking tiket menjadi total 5 penumpang dengan tujuan makassar.
Oh ya,  saya booking 2x,  booking pertama untukbsaya sendiri,  degan harga tiket Rp 686rb, jadi saya  kemudian booking lagi 4 seat,  tapi total harganya ternyata cuman hanya sekitar Rp 2.2jt. Artinya harga tiket dari bookingan ke dua ini hanya sekitar Rp 530rb.
Setelah booking, anak kami bangunkan untuk bersiap,  apalagi anak bungsu saya yang memang ingin pulang kampung.
Karena jadwal penerbangannya sore hari,  jam 16.20, kamu sedikit santai di pagi hari.  Saya sempatkan untum membeli antimo anak dan antimo dewasa untuk berjaga jaga di perjalanan.  Saya juga sempat membeli 3 pasir putih dan 3 tanaman air untuk aquarium.
Bahkan,  saya sempat memperbaiki dan menanam ubi jalar di fasos depan rumah,  dan bermain bulutangkis dengan anak,  masing masing 1 ronde.
Awalnya ada perdebatannkecil,  apakah harus bawa mobil dan parkir inap di bandara soekarno hatta atau tidak...,  tapi setelah mempertimbangkan beberapa hal,  seperti biaya taksi pp,  sekitar Rp 700 di lua tol,  kami putuskan untuk bawa mobil,  juga dengan pertimbanganblebih santai. (jika anda teruskan membaca dibawah tarip parkir inap di bandara soekarno hatta airport Rp 20rb sekali masuk fan setiap jamnya di kenakan Rp 4rb.  Itu yang tertera di pintu masuknya pada 29 Dec 2015)
Jam 12 siang setelah shalat duhur dan ashar (saya jamak)  kami berangkat.  Saya mengaktifkan google maps,  dan infonya kami akan tiba di bandara soekarno hatta sekitar pulul 15.
Tapi,  setalah masuk tol,  ada beberapa ruas yang macet,  bahkan prediksi di google sempat menunjukkan waktu ketibaan jam 16:30.
Akhirnya saya berkendara dengan melihat titik titik yg lancar,  bahkan dari pengalaman yang saya lihat,  jika macet,  maka hampir lajur kiri selalu yang paling cepat, lajurnya truk truk.
Mendekati cawang,  google maps menyarangkan melewati grogol dengan indikasi lebih cepat 6 menit, tapi saya ambil arah tanjungpriok karena takut tiba tiba ada macet dan keaadaan bertambah buruk...,  walaupun saya lihat bus bandara ternyata lewat grogol pada saat itu,  yang kebetulan berpapasan dengan saya..
Juga saya merasakan arti dari eTol,  kartu mandiri,  karena dengan eTol ini,  saya tidak perlu antri membayar tol,  dan bisa menghemat waktu saya dibeberapa titik keluar atau gerbang tol
Singkat cerita,  saya tiba di bandara pukul 15:15, saya turunkannkeluarga di terminal 1C, dan saya cari tempat parkir inap.  Ternyata saya harus keluar dan memutar cukup jauh.  Lokasi parkir inap di bandara soekarno hatta ini letaknya sebelum masuk terminal 1, jadi,  kalo sudak masuk terminal,  harus keluar lagi,  mutar.....
Oh ya,  sampai 15 menit pertama,  tidak dikenakan biaya dan di parkir inap soekarno hatta cengkareng taripnya Rp 20rb pada saat masuk dan Rp 4rb per jamnya.  Jadi jika parkir selama 20 jam,  taripnya akan Rp 100rb...  Jika parkir 4 hari,  taripnya bisa di hitunglah...
Di parkir inap ini juga di sediakan suttle bus gratis,  yang sebenarnya bukan bus,  tapi mini bus,  avanza tepatnya atau sejenisnya...,  dan bisabdibtelpon hanyabuntuk keperluanbparkir inap.  Misalnya anda sudah balik dan ingin mengambil mobil di tempat parkir inap,  anda bisa telp nomor shuttel parkir inap yang tertera di kartu parkir. Yangbtertera di struk parkir saya adalah nomor 0812 9892 1218 dengan tulisan diatasnya layanan shuttle inap.
Di parkir inap ini,  data kendaraan anda di catat,  seperti nomor polisi,  warna,  type,  dan ada juga cek bagian kendaraan seperti bagian belakang,  bemper,  spion,  pintu pintu dlll (tapi sayangnya tidak selalu di lakukan,  karena saya tidak melihatnya dilakukan)
Saya kemudian diantar shuttle inap ke terminal 1C,  dan kemudian saya bergegas masuk untuk check in dengan waktu menunjukkan pukul 15:40
Alangkah terkejutnya karena petugas citilink mengatakan pesawatnya sdh berangkat,  dimajukan.....
Saya tidak berlama lama dan minta penjelasan lebih lanjut,  saya diminta menghubungi bagian ticketing..., yang berada di luar.
Menurut bagian ticketing citilink,  merekabsdh broadcast sms pada pagi hari sekitar jam 7an...,  tapi saya tidak terima.
Menurutnya hal tersebut terjadi karrna saya booking tiket pada jam di sekitar itu,  sehingga sistem belum kenal. Petugas citilink jugabtidak menawarkan opsi apa apa,  sampai saya tanya kapan pesawat berikutnya,  dan dijawab keesokan harinya jam 5 pagi. Artinyabsaya harus balik ke cikarang atau menginap di hotel.  Saya juga tanya apa bisa di refund dan dijawab bisa....,
Saya kemudian cek penerbangan pada hari yang sama, online dan menemukan lion air dengan menambahkan harga sekitar Rp 500rb.
Saya mendapat refund nya, tapi yang saya sesalkan,  saya merasa mereka atau petugas citilink  sama sekali merasa tidak ada beban,  bahwa customernya 5 orang ketinggalan pesawat tanpa ada konpensasi,  harus tukar pesawat.
Seharusnya jika melalukan perubahan jadwal,  apalagi di majukan sistemnya harus mendapatkan respond dari semua penumpang dengan cara apapun baik otomatis melalui sistem seperti yang ia lakukan pada saat mengirin pesan,  dan memberikan dead line,  misalnya satu jam setalah broadcast,  dan yg belum merespond harus di telpon oleh customer servisnya...  Intinya semua harus tahu bahwa ada penerbangan yang di majukan....  Bukan denganbhanya berasumsi sistem sdh kirim sms,  tapi tahu apakh akan ada yang kena dampaknya atau tidak... (ada gak ya yang mau bantu tuntut citilink)...
Saya akhirnyaenuju lion air dan langsung cek in,  sambil menunggu 3 jam berikutnya.
Dan seperti yang saya duga,  lion air delay. Karena hampirvtidak perbah sekalipun saya naik pesaeat ini,  kecuali pasti delay... Dan alasannya pasti sama,  operasional...
Singkat cerita kami naik pesawat,  dan sedikit berkabut.  Penumpang sedikit berteriak ketika pesawat naik karena pesawat seperti turun mendadak sehingga jantung seperti copot...
Pengalaman saya naik beberapa pesawat,  lion air cukup bagus pada saat take off atau tinggal landas dan pada saat landing atau mendarat,  ketika naik tidak langsung naik tajam dan ketika turun tidak juga bertahap,  tidak langsung curam...,  sehingga perubahan tekanan yang kita rasa  tidak terlalu. Jika anda naik garuda,  kecendrungannya naik tajam dan turun tajam,  sehingga jantung harus lebih kuat,  naik turunnya sangat terasa...  Naik citilink juga bagi saya lebih enak pada saat landingnya...
Ujung ujungnyabsayabtiba di rumah mertua di makassar pada jam 3 dini hari...., perjalanan yang melelahkan,  apa lagi untuk anak anak saya...

Pelajaran APA yang anda dapatkan dari pengalaman diatas....?

No comments:

Post a Comment